Wednesday, December 12, 2007

Lirik Lagu KerisPatih "Tapi Bukan Aku"

KerisPatih - Tapi Bukan Aku


jangan lagi kau sesali keputusanku

ku tak ingin kau semakin kan terluka

tak ingin ku paksakan cinta ini

meski tiada sanggup untuk kau terima


aku memang manusia paling berdosa

khianati rasa demi keinginan semu

lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku

karena takkan pernah kau temui, cinta sejati


reff:

berakhirlah sudah semua kisah ini

dan jangan kau tangisi lagi

sekalipun aku takkan pernah mencoba kembali padamu

sejuta kata maaf terasa kan percuma

sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya


semoga saja kan kau dapati

hati yg tulus mencintaimu

tapi bukan aku


repeat reff


Popularity: 24% [?]


Sumber: LirikLaguIndonesia.Net

Wednesday, November 28, 2007

Menjual Bed Cover dari Pasar Seni Sukawati Gianyar....hubungi 081933043641

Menerima orderan bed cover

Langsung diambil dari Produsen dari Pasar Seni Sukawati

Hubungi : 081933043641

Friday, November 23, 2007

Monday, November 19, 2007

3 PINTU KEBIJAKSANAAN

Seorang Raja, mempunyai anak tunggal yg pemberani, trampil dan pintar. Untuk menyempurnakan pengetahuannya, ia mengirimnya kepada seorang pertapa bijaksana.

"Berikanlah pencerahan padaku tentang Jalan Hidupku" Sang Pangeran meminta.

"Kata-kataku akan memudar laksana jejak kakimu di atas pasir", ujar Pertapa."Saya akan berikan petunjuk padamu, di Jalan Hidupmu engkau akan menemui 3 pintu.

Bacalah kata-kata yang tertulis di setiap pintu dan ikuti kata hatimu.

Sekarang pergilah sang Pertapa menghilang dan Pangeran melanjutkan perjalanannya. Segera ia menemukan sebuah pintu besar yang di atasnya tertulis kata "UBAHLAH DUNIA"

"Ini memang yang kuinginkan" pikir sang Pangeran. "Karena di dunia ini ada hal-hal yang aku sukai dan ada pula hal-hal yang tak kusukai. Aku akan mengubahnya agar sesuai keinginanku"

Maka mulailah ia memulai pertarungannya yang pertama, yaitu mengubah dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya membantunya dalam usaha menaklukkan dunia agar sesuai hasratnya. Ia mendapatkan banyak kesenangan dalam usahanya tetapi hatinya tidak merasa damai. Walau sebagian berhasil diubahnya tetapi sebagian lainnya menentangnya.

Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari, ia bertemu sang Pertapa kembali.

"Apa yang engkau pelajari dari Jalanmu ?" Tanya sang Pertapa

"Aku belajar bagaimana membedakan apa yang dapat klakukan dengan kekuatanku dan apa yang di luar kemampuanku, apa yang tergantung padaku dan apa yang tidak tergantung padaku" jawab Pangeran

"Bagus! Gunakan kekuatanmu sesuai kemampuanmu. Lupakan apa yang diluar kekuatanmu, apa yang engkau tak sanggup mengubahnya" dan sang Pertapa menghilang.

Tak lama kemudian, sang Pangeran tiba di Pintu kedua yang bertuliskan "UBAHLAH SESAMAMU"

"Ini memang keinginanku" pikirnya. "Orang-orang di sekitarku adalah sumber kesenangan, kebahagiaan, tetapi mereka juga yang mendatangkan derita, kepahitan dan frustrasi"

Dan kemudian ia mencoba mengubah semua orang yang tak disukainya. Ia mencoba mengubah karakter mereka dan menghilangkan kelemahan mereka.

Ini menjadi pertarungannya yang kedua.

Tahun-tahun berlalu, kembali ia bertemu sang Pertapa.

"Apa yang engkau pelajari kali ini?"

"Saya belajar, bahwa mereka bukanlah sumber dari kegembiraan atau kedukaanku, keberhasilan atau kegagalanku. Mereka hanya memberikan kesempatan agar hal-hal tersebut dapat muncul. Sebenarnya di dalam dirikulah segala hal tersebut berakar"

"Engkau benar" Kata sang Pertapa. "Apa yang mereka bangkitkan dari dirimu, sebenarnya mereka mengenalkan engkau pada dirimu sendiri.

Bersyukurlah pada mereka yang telah membuatmu senang & bahagia dan bersyukur pula pada mereka yang menyebabkan derita dan frustrasi.

Karena melalui mereka lah, Kehidupan mengajarkanmu apa yang perlu engkau kuasai dan jalan apa yang harus kau tempuh"

Kembali sang Pertapa menghilang.

Kini Pangeran sampai ke pintu ketiga "UBAHLAH DIRIMU"

"Jika memang diriku sendiri lah sumber dari segala problemku, memang disanalah aku harus mengubahnya". Ia berkata pada dirinya sendiri.

Dan ia memulai pertarungannya yang ketiga. Ia mencoba mengubah karakternya sendiri, melawan ketidak sempurnaannya, menghilangkan kelemahannya, mengubah segala hal yg tak ia sukai dari dirinya, yang tak sesuai dengan gambaran ideal.

Setelah beberapa tahun berusaha, dimana sebagian ia berhasil dan sebagian lagi gagal dan ada hambatan, Pangeran bertemu sang Pertapa kembali.

"Kini apa yang engkau pelajari ?"

"Aku belajar bahwa ada hal-hal di dalam diriku yang bisa ditingkatkan dan ada yang tidak bisa saya ubah"

"Itu bagus" ujar sang pertapa. "Ya" lanjut Pangeran, "tapi saya mulai lelah untuk bertarung melawan dunia, melawan setiap orang dan melawan diri sendiri. Tidakkah ada akhir dari semuai ini ? Kapan saya bisa tenang ? Saya ingin berhenti bertarung, ingin menyerah, ingin meninggalkan semua ini !"

"Itu adalah pelajaranmu berikutnya" ujar Pertapa. Tapi sebelum itu, balikkan punggungmu dan lihatlah Jalan yang telah engkau tempuh".

Dan ia pun menghilang.

Ketika melihat ke belakang, ia memandang Pintu Ketiga dari kejauhan dan melihat adanya tulisan di bagian belakangnya yang berbunyi "TERIMALAH DIRIMU".

Pangeran terkejut karena tidak melihat tulisan ini ketika melalui pintu tsb.

"Ketika seorang mulai bertarung, maka ia mulai menjadi buta" katanya pada dirinya sendiri.

Ia juga melihat, bertebaran di atas tanah, semua yang ia campakkan, kekurangannya, bayangannya, ketakutannya. Ia mulai menyadari bagaimana mengenali mereka, menerimanya dan mencintainya apa adanya.

Ia belajar mencintai dirinya sendiri dan tidak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain, tanpa mengadili, tanpa mencerca dirinya sendiri.

Ia bertemu sang Pertapa, dan berkata "Aku belajar, bahwa membenci dan menolak sebagian dari diriku sendiri sama saja dengan mengutuk untuk tidak pernah berdamai dengan diri sendiri. Aku belajar untuk menerima diriku seutuhnya, secara total dan tanpa syarat."

"Bagus, itu adalah Pintu Pertama Kebijaksanaan" , ujar Pertapa. "Sekarang engkau boleh kembali ke Pintu Kedua"

Segera ia mencapai Pintu Kedua, yang tertulis di sisi belakangnya "TERIMALAH SESAMAMU"

Ia bisa melihat orang-orang di sekitarnya, mereka yang ia suka dan cintai, serta mereka yang ia benci. Mereka yang mendukungnya, juga mereka yang melawannya.

Tetapi yang mengherankannya, ia tidak lagi bisa melihat ketidaksempurnaan mereka, kekurangan mereka. Apa yang sebelumnya membuat ia malu dan berusaha mengubahnya.

Ia bertemu sang Pertapa kembali, "Aku belajar" ujarnya "Bahwa dengan berdamai dengan diriku, aku tak punya sesuatupun untuk dipersalahkan pada orang lain, tak sesuatupun yg perlu ditakutkan dari merela. Aku belajar untuk menerima dan mencintai mereka, apa adanya.

"Itu adalah Pintu Kedua Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa, "Sekarang pergilah ke Pintu Pertama"

Dan di belakang Pintu Pertama, ia melihat tulisan "TERIMALAH DUNIA"

"Sungguh aneh" ujarnya pada dirinya sendiri "Mengapa saya tidak melihatnya sebelumnya". Ia melihat sekitarnya dan mengenali dunia yang sebelumnya berusaha ia taklukan dan ia ubah.

Sekarang ia terpesona dengan betapa cerah dan indahnya dunia. Dengan kesempurnaannya.

Tetapi, ini adalah dunia yang sama, apakah memang dunia yang berubah atau cara pandangnya?

Kembali ia bertemu dengan sang Pertapa : "Apa yang engkau pelajari sekarang ?"

"Aku belajar bahwa dunia sebenarnya adalah cermin dari jiwaku. Bahwa Jiwaku tidak melihat dunia melainkan melihat dirinya sendiri di dalam dunia. Ketika jiwaku senang, maka dunia pun menjadi tempat yang menyenangkan. Ketika jiwaku muram, maka dunia pun kelihatannya muram.

Dunia sendiri tidaklah menyenangkan atau muram. Ia ADA, itu saja.

Bukanlah dunia yang membuatku terganggu, melainkan ide yang aku lihat mengenainya. Aku belajar untuk menerimanya tanpa menghakimi, menerima seutuhnya, tanpa syarat.

"Itu Pintu Ketiga Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa. "Sekarang engkau berdamai dengan dirimu, sesamamu dan dunia" Sang pertapa pun menghilang.

Sang pangeran merasakan aliran yang menyejukkan dari kedamaian, ketentraman, yang berlimpah merasuki dirinya. Ia merasa hening dan damai.

sumber: Milis Cetivasi

Saturday, November 17, 2007

NONTON TV VIA INTERNET

Nah sekarang saya ingin berbagi info tentang bagaimana caranya nonton tv via internet di kantor anda. Kita mulai saja ya :

Pertama : pastikan computer anda sudah terinstal VLC Player (download aja disini#)
Kedua : setelah terinstal buka file > Open network streaming.
Ketiga : pilih http/https/ftp/mms.
Keempat : paste/ketik aja url dibawah ini
mms://202.171.25.216/transtv <<– TRANSTV
mms://202.171.25.216/metro <<– METRO TV

selamat mencoba

good luck

Monday, October 29, 2007

Selamat Hari Sumpah Pemuda

Selamat Hari Sumpah Pemuda Tanggal 28 Oktober 2007

SUMPAH PEMUDA

1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
2. Kami putra dan putri Indonesia bertanah air satu, tanah air indonesia
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indoensia

Wednesday, October 17, 2007

Purusa-Pradana di Pura Dalem Penataran Peed

OM Svastyastu,

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2007/10/17/bd2.htm

Ya atmada balada yasya visva
upasate prasisam yasya devah
yasya chaya-amrtam yasya mrtyuh,
kasmani devaya havisa vidhema.
(Rgveda.X.121.2).

Maksudnya:
Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan spiritual (rohani) dan fisikal (jasmani). Semua sinar sucinya yang disebut Deva berfungsi atas kehendak Tuhan. Kasih-Nya adalah keabadian, krodanya adalah kematian. Kami semuanya mengaturkan sembah kepada-Nya.

PURA Dalem Penataran Peed di Nusa Penida itu adalah pura untuk memuja Tuhan Yang Mahakuasa sebagai pencipta Purusa dan Pradana. Purusa itu adalah kekuatan jiwa atau daya spiritualitas yang memberikan napas kehidupan pada alam dan segala isinya. Pradana adalah kekuatan fisik material atau daya jasmaniah yang mewujudkan secara nyata kekuatan Purusa tersebut.

Karena itu umat Hindu berbondong-bondong rajin bersembahyang ke Pura Dalem Penataran Peed untuk mendapatkan keseimbangan daya hidup, baik daya spiritual maupun daya fisikal. Karena hanya keseimbangan peran dan fungsi rohani dan jasmani itulah hidup yang harmonis di bumi ini dapat dicapai.

Pemujaan Tuhan sebagai pencipta unsur Purusa dan Pradana ini divisualkan dalam wujud pemujaan di Pura Dalem Penataran Peed. Visualisasi itu merupakan perpaduan konsepsi Hindu dengan kearipan lokal Bali. Di Pura Dalem Penataran Peed ini terdapat dua arca Purusa dan Predana dari uang kepeng yang disimpan di gedong penyimpenan sebagai pelinggih utama di Pura Dalem Penataran Peed. Arca Purusa Predana inilah yang memvisualisasikan kemahakuasaan Tuhan yang menciptakan waranugraha keseimbangan hidup spiritual (Purusa) dengan kehidupan fisik material (Predana).

Dalam Lontar Ratu Nusa diceritakan Batara Siwa menurunkan Dewi Uma dan berstana di Puncak Mundi Nusa Penida diiringi oleh para Bhuta Kala simbol kekuatan fisik material berupa ruang dan waktu. Bhuta itu membentuk ruang dan Kala adalah waktu. Waktu timbul karena ada dinamika ruang. Di Pura Puncak Mundi, Dewi Uma bergelar Dewi Rohini dan berputra Dalem Sahang. Pepatih Dalem Sahang bernama I Renggan dari Jambu Dwipa -- kompyang dari Dukuh Jumpungan.

Dukuh Jumpungan itu lahir dari pertemuan Batara Guru dengan Ni Mrenggi, dayang dari Dewi Uma. Kama dari Batara Guru berupa awan kabut yang disebut limun. Karena itu disebut Hyang Kalimunan. Kama Batara Guru ini di-urip oleh Hyang Tri Murti dan menjadi manusia. Setelah digembleng berbagai ilmu kerohanian dan kesidhian, dan oleh Hyang Tri Murti terus diberi nama Dukuh Jumpungan dan bertugas sebagai ahli pengobatan. Setelah turun-temurun Dukuh Jumpungan menurunkan I Gotra yang juga dikenal I Mecaling. Inilah yang selanjutnya disebut Ratu Gede Nusa.

Ratu Gede Nusa ini berpenampilan bagaikan Batara Kala. Menurut penafsiran Ida Pedanda Made Sidemen (alm) dari Geria Taman Sanur yang dimuat dalam buku hasil penelitian Sejarah Pura oleh Tim IHD Denpasar (sekarang Unhi) antara lain menyatakan sbb: saat Batara di Gunung Agung, Batukaru dan Batara di Rambut Siwi dari Jambu Dwipa ke Bali diiringi oleh seribu lima ratus (1.500) orang halus (wong samar).

Lima ratus wong samar itu dengan lima orang taksu menjadi pengiring Ratu Gede Nusa atas wara nugraha Batara di Gunung Agung. Batara di Gunung Agung memberi wara nugraha kepada Ratu Gede Nusa atas tapa brata-nya yang keras. Atas tapa brata itulah Batara di Gunung Agung memberi anugrah dan wewenang untuk mengambil upeti berupa korban manusia Bali yang tidak taat melakukan perbuatan baik dan benar sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

Di Pura Dalem Penataran Peed ini Ida Batara Dalem Penataran Peed dipuja di Pelinggih Gedong, sedangkan Pelinggih Ratu Gede Nusa berada areal tersendiri di barat areal Pelinggih Dalem Penataran Peed. Pelinggih Dalem Penataran Peed ini berada di bagian timur, sedangkan Pelinggih Padmasana sebagai penyawangan Batara di Gunung Agung berada di bagian utara dalam areal Pura Dalem Penataran Peed. Di Pura Dalem Penataran Peed ini merupakan penyatuan antara pemujaan Batara Siwa di Gunung Agung dengan pemujaan Dewi Durgha atau Dewi Uma di Pura Puncak Mundi.

Dengan demikian Pura Dalem Penataran Peed itu sebagai Pemujaan Siwa Durgha dan Pemujaan Raja disebut Pura Dalem. Sedangkan disebut sebagai Pura Penataran Peed karena pura ini sebagai Penataran dari Pura Puncak Mundi pemujaan Batari Uma Durgha. Artinya, Pura Penataran Peed ini sebagai pengejawantahan yang aktif dari fungsi Pura Puncak Mundi pemujaan Batari Uma Durgha.

Di pura inilah bertemunya unsur Purusa dari Batara di Gunung Agung dengan Batari Uma Durgha di Puncak Mundi. Dari pertemuan dua unsur ciptaan Tuhan inilah yang akan melahirkan sarana kehidupan yang tiada habis-habisnya yang disebut Rambut Sedhana. Baik sarana hidup untuk memajukan kesejahteraan maupun sarana untuk mempertahankan kesehatan dan menghilangkan berbagai penyakit.

Upacara pujawali di Pura Dalem Penataran Peed ini dilangsungkan pada setiap Budha Cemeng Klawu. Hari Budha Cemeng Klawu ini adalah hari untuk mengingatkan umat Hindu pada hari keuangan yang disebut Pujawali Batari Rambut Sedhana. Pada hari ini umat Hindu diingatkan agar uang itu digunakan dengan baik dan setepat mungkin. Uang itu sebagai alat untuk mendapatkan berbagai sarana hidup agar digunakan dengan seimbang untuk menciptakan sarana kehidupan yang tiada habis-habisnya. Uang itu sebagai sarana menyukseskan tujuan hidup mewujudkan Dharma, Artha dan Kama sebagai dasar mencapai Moksha.

Berdasarkan adanya Pelinggih Manjangan Saluwang di sebelah barat Tugu Penyimpanan dapat diperkirakan bahwa Pura Dalem Penataran Peed ini sudah ada sejak Mpu Kuturan mendampingi Raja memimpin Bali. Pura ini mendapatkan perhatian saat Dalem Dukut memimpin di Nusa Penida dan dilanjutkan pada zaman kepemimpinan Dalem di Klungkung.

Monday, October 08, 2007

Tuesday, August 14, 2007

Friday, August 10, 2007

Cekcok Terus? Cermati Feng Shui Cinta Anda

Ilmu Fengshui memang bukan barang baru lagi. Banyak orang yang mendekorasi rumahnya dengan panduan ilmu asal Cina itu. Banyak orang percaya, jika Feng Shui sebuah rumah benar, maka banyak energi positif mengalir masuk dan memberikan kebahagiaan serta kesehatan bagi pemiliknya. Dilansir stvalentinesday, Kamis (3/5/2007), Feng Shui ternyata bisa mempengaruhi baik-buruknya hubungan dua sejoli.

- Jangan tidur menghadap pintu karena akan memicu banyak masalah dalam hubungan anda
- Bagian rumah yang paling mempengaruhi hubungan adalah bagian barat daya. Untuk membuat hubungan lebih harmonis, hias bagian rumah ini dengan batu-batuan atau kerikil.
- Gantung lukisan dengan gambar gunung yang juga memperlihatkan gambar air.
- Untuk yang masih jomblo, disarankan menggantung lukisan bunga peonies (bunga cinta asal Cina). Selain itu bisa juga menggantung lukisan atau foto-foto yang menggambarkan simbol lawan jenis.
- Kamar yang bersih, rapih, dan tidak banyak barang bisa mengalirkan energi positif pada pemiliknya. Jadi jangan tunda lagi program pembersihan kamar sekarang juga.
- Hindari berolahraga di kamar anda karena membuat kesan terjadi kerja keras di ruangan itu. Aura kurang baik tersebut dapat menjauhkan energi cinta.
- Pintu kamar anda harus mudah dibuka. Pintu kamar yang rusak atau berbunyi dapat menghalau energi cinta yang masuk ke ruangan.
- Hindari benda-benda yang bersifat menghalangi masuknya energi ke dalam ruangan. Lampu-lampu yang rusak sebaiknya segera diganti.
- Gantungkan gambar-gambar cinta seperti sepasang merpati atau cermin bundar. Elemen-elemen ini melambangkan cinta yang teguh dan setia. Letakkan gambar ini di dinding yang menghadap kaki anda ketika masuk ke dalam ruangan.
- Letakkan tempat tidur di tempat yang seimbang kanan dan kirinya. Sisi yang berat sebelah, lebih besar atau lebih kecil bisa membuat orang yang tidur pada sisi itu merasa lebih tidak berdaya.
- Jangan letakkan televisi di kamar tidur.
- Ventilasi yang baik juga penting untuk memperlancar energi positif yang masuk.
- Toilet yang terletak di arah barat daya ruangan akan membawa pengaruh kurang baik pada kehidupan cinta anda. Untuk menetralisir gantungkan gantungan berkaki lima yang berbunyi jika tertiup angin.
- Letakkan air mancur di dalam ruangan. Peletakkan air mancur ini dipercaya bisa memperkuat hubungan Anda.

Thursday, August 09, 2007

Wednesday, July 25, 2007

Friday, June 29, 2007

foto bayiku


Lahir : di RSB Puri Bunda
Tanggal : 21 Juni 2007
Pukul : 12.00 wita

Tuesday, June 19, 2007

Menjelang Hari Persalinan

Om Swastyastu, Hari - hari menjelang persalinan istriku, terasa sangat dekat
menurut perkiraan Dokter Sarmadi di rumah sakit Bunda Setia
hari kelahiran bayiku adalah antara tanggal 22 s/d 24 Juni 2007 ini
tetapi ada satu hal yang masih menghawatirkan adalah posisi janin
yang akan lahir tersebut masih dalam posisi sungsang tidak seperti posisi
bayi lahir normal pada umumnya, dan hasil USG pada tanggal 19 Juni 2007
juga menyatakan bahwa posisi bayi dalam rahim masih sungsang sehingga
bisa saja akan dilahirkan melalui operasi sesar. Tetapi dalam hal ini
pihak Rumah sakit akan berusaha untuk bisa lahir normal. Terima kasih
atas tindakan Dokter Sarmadi di rumah sakit bunda setia denpasar. sekarang
sudah H min 3 menjelang hari kelahiran bayiku tercinta.
Om Santih, Santih, Santih Om

Monday, April 02, 2007

Friday, March 30, 2007

Foto Pernikahanku


Pernikahan IB. PT. Lingga Padmharta (Guslingga) dengan Jero Sokoasti (Dekari)
tanggal 26 Maret 2007 di Griya Purnama Sukawati

Friday, March 16, 2007

Tuesday, February 20, 2007

Mayoritas Lulusan LPBA Terserap Dunia Usaha

Denpasar (Bali Post)-
Lembaga Pendidikan Bali Asia (LPBA) merupakan lembaga pendidikan yang berkomitmen bulat menggembleng para mahasiswanya menjadi tenaga kerja professional dan siap kerja. Kurikulum LPBA pun disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dunia usaha/industri sehingga lulusannya siap menghadapi persaingan memperebutkan peluang kerja yang makin ketat.

Sampai saat ini sekitar 90 persen lulusannya terserap oleh dunia usaha/industri. Sementara sisanya melanjutkan ke berbagai perguruan tinggi sesuai bidang keahliannya. Ada pula yang kuliah sambil bekerja. Direktur Utama LPBA Putri Srinadi SE, mengatakan hal itu kepada wartawan di sela-sela wisuda II Program 1 Tahun dan 2 Tahun LPBA di Denpasar, Sabtu (17/2/) kemarin.

Menurut Srinadi, lembaga pendidikan yang dipimpinnya senantiasa mengembangkan program studi strategis sesuai dinamika kebutuhan dunia usah/industri. PAda awal pendiriannya (2002), LPBA menyelenggarakan dua program studinya yakni Teknik Informatika dan Komputer Akuntansi. Selanjutnya disusul dengan pembukaan program studi Teknik Komputer pada tahun 2003 dan Desain Grafis pada tahun 2005. Pada tahun perkuliahan 2007/2008 ini, LPBA siap membuka Manajemen Bisnis sehingga para calon tenaga kerja mempunyai pilihan yang lebih beragam dalam mempersiapkan dirinya menjadi tenaga kerja yang terampil, andal, dan professional. “Semua program studi ini sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan dunia kerja dan industri. LPBA memang punya komitmen bulat untuk mencetak tenaga-tenaga kerja terampil dan siap pakai serta membantu program pemerintah dalam memperkecil angka pengangguran,”ujarnya.

Pada wisuda II Sabtu kemarin, LPBA mewisuda 103 lulusannya (Program 1 Tahun dan program 2 Tahun -red) dari 129 orang yang berhasil menamatkan pendidikannya pada tahun perkuliahan ini.Hingga kini lulusan LPBA mencapai 258 orang, (kmb13/*)

Thursday, February 08, 2007

Logo STMIK Asia


Bagi temen kampus yang nyari logo ada di sini!!

MEMBATASI KEINGINAN

SEBAGAI manusia kita kurang menyadari kenyataan utama bahwa kemampuan pertimbanganlah yang membedakan kita dari hewan lain. Manusia melupakan sifat dasar kemanusiaannya. Kini manusia secara fisik berwujud manusia, tetapi kurang memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Ia hanya mengejar harta materialistik : uang, kekuasan, kedudukan, kesenangan dan kenikmatan jasmani, karena ia mengira bahwa uang atau kekayaan merupakan satu-satunya jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan. Tetapi uang atau kekayaan merupakan pangkal penyebab kehancuran. Uang tidak dapat memelihara dan melindungi kita. Namun sejumlah uang itu perlu, tetapi manusia harus dapat menempuh kehidupan yang bermakna dengan uang secukupnya atau dengan jumlah uang yang terbatas. Namun kini tindakan pelayanan atau untuk alasan itu, perbuatan apa pun yang dilakukan manusia, penuh dengan lagak, kesombongan dan ego. Selama manusia terikat oleh sifat-sifat seperti egoisme, maka ia tidak dapat memahami sifat atma. Tanpa memahami sifat atma, sifat kemanusiaan tidak akan berkembang. Jika sifat kemanusiaan tidak berkembang, maka orang itu sama sekali tidak dapat disebut manusia. Seseorang mungkin hanya manusia dalam wujudnya, tetapi ia bukan jiwa yang telah menyadari jati dirinya sepenuhnya.

Lalu bagaimana manusia memberikan pembatasan pada keinginan? manusia diperdaya oleh keinginannya yang tidak terbatas. Ia hidup dalam alam mimpi. Ia melupakan kesadaran tertinggi (Paratattva). Itulah sebabnya penting menjaga agar keinginan-keinginan kita selalu terkendali. Dan kita perlu membatasinya. Misalkan saja kita telah membelanjakan terlalu banyak uang. Daripada menghambur-hamburkan uang untuk kepentingan kita sendiri, akan lebih baik jika kita mengeluarkan uang untuk menolong orang-orang yang miskin dan melarat. Inilah makna pembatasan keinginan yang sesungguhnya. Meskipun demikian jangan keliru beranggapan bahwa memberikan uang saja sudah cukup. Jangan memberikan kepada orang lain sementara engkau membiarkan keinginanmu terus berlipat ganda. Kurangilah aneka keinginanmu karena keinginan materialistik mengakibatkan hidup yang resah da mendatangkan malapetaka. Keinginan merupakan penjara. Manusia hanya dapat dibebaskan dengan membatasi keinginan-keinginannya.
Seharusnya kita hanya boleh menginginkan kebutuhan hidup yang paling sederhana.

Sudah pasti timbul pertanyaan, bagaimana kita dapat mengurangi aneka keinginan itu ?

Pertama-tama dalam hal makanan. Makanlah hanya yang perlu dimakan. Jangan rakus. Jangan mengambil lebih dari yang dapat kita makan lalu membuang sisanya, karena membuang-buang makanan merupakan dosa besar. Kelebihan makanan itu dapat digunakan untuk memberi makan perut yang lain. Jangan membuang-buang makanan karena makanan adalah Tuhan, hidup adalah Tuhan dan manusia lahir dari makanan. Makanan merupakan sumber utama hidup, tubuh, pikiran, dan watak manusia. Bagian makanan yang kasar, yaitu bagian terbesar dari makanan yang disantap, dibuang sebagai tinja. Sejumlah kecil dari makanan itu, yaitu bagian yang halus, diserap oleh tubuh, dan mengalir sebagai darah. Sejumlah amat kecil, yaitu bagian makanan yang paling halus, membentuk pikiran. Karena itu, pikiran merupakan cerminan makanan yang dimakan seseorang. Penyebab kecenderungan jahat dan sifat-sifat kebinatangan dalam pikiran manusia dewasa ini adalah makanan yang dimakannya. Bukannya kebaikan, belas kasihan, kasih dan kesabaran, melainkan hanya sifat-sifat buruk seperti kebencian dan kelekatanlah yang dilakukan. Karena itu kualitas hidangan yang kita makan harus sangat murni, sangat bersih, sangat suci dan sattvik. Manusia mendapat makanan yang sungguh-sungguh bergizi dari hidangan semacam itu. Sejumlah besar air yang kita minum dikeluarkan sebagai air seni. Sebagian amat kecil dari air yang kita minum menjadi tenaga hidup (prana).

2.) Kedua dalam hal uang. Orang-orang India menganggap uang atau kekayaan sebagai Dewi Laksmi. Janganlah menyalah gunakan uang. Karena hanya akan menjadikan kita budak dari sifat-sifat buruk, gagasan buruk dan kebiasaan buruk. Gunakan uang yang kita miliki secara bijak untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik.

3.) Ketiga dalam hal waktu. Faktor yang paling penting dan paling diperlukan adalah waktu. Manusia tidak boleh membuang-buang waktu. Waktu harus digunakan secara bermanfaat. Waktu harus disucikan karena segala sesuatu dalam ciptaan ini tergantung pada waktu. Bahkan kitab-kitab suci kita mengatakan bahwa Tuhan disebut sebagai waktu dan bukan waktu. Tuhan tidak terbatas oleh waktu. Tuhan melampaui waktu, dan Tuhan adalah waktu, Tuhan membatasi waktu. Waktu adalah pengejawantahan Tuhan. Segala sesuatu tergantung pada waktu. Penyebab utama kelahiran dan kematian manusia adalah waktu. Waktu adalah faktor utama dalam pertumbuhan kita. Jika kita membuang-buang waktu, kita menyia-nyiakan hidup kita. Karena itu, waktu merupakan bagian hidup kita yang amat penting. Jangan merendahkan waktu dengan melewatkannya untuk ikut serta dalam percakapan yang tidak perlu atau ikut campur dalam urusan pribadi orang lain. Kebenaran dibalik ucapan, "jangan membuang-buang waktu" adalah jangan membuang-buang waktu untuk pikiran dan perbuatan yang jahat.

4.) Keempat dalam hal energi. Jangan pernah membuang-buang energi fisik, mental dan spiritual kita. Mungkin saudara bertanya, "bagaimana kami membuang-buang energi kami ?" melihat hal-hal yang buruk, mendengarkan hal-hal yang buruk, berbicara yang buruk, memikirkan gagasan yang buruk dan melakukan perbuatan buruk, semuanya itu membuang-buang tenaga. Jalan menuju Tuhan adalah tidak melihat, mendengar, bicara, berpikir atau melakukan apa pun yang buruk. Jika manusia tidak mengikuti jalan ini, ia membuang-buang tenaganya. Karena membuang-buang energi ini, manusia kehilangan daya ingat, kecerdasan, kemampuan pertimbangan dan rasa keadilan.

Pikiran kita bekerja sepanjang waktu. Karena selalu bekerja, kita menghabiskan banyak energi. Daripada menghabiskan kekuatan, energi atau tenaga dalam pemborosan mental, bukanlah lebih baik jika kita gunakan waktu yang ada untuk memikirkan gagasan-gagasan yang baik ?. saudara umat sedharma, marilah kita bersama-sama untuk selalu berusaha dalam melihat, mendengar, berbicara, berpikir, dan melakukan hal yang baik, karena kelima hal ini merupakan jalan untuk menuju Tuhan.**
sumber : iloveblue.com