Tuesday, January 24, 2006

John Diebold, Visionaris Komputer, Tutup Usia

detikinet, Indonesia kini mempunyai dua doktor untuk bidang teknologi informasi (TI). Pada sidang terbuka yang berlangsung di Universitas Gunadarma, I Wayan Simri Wicaksana dan Asep Juarna, mencatat sejarah.

Pada sidang terbuka yang berlangsung di Universitas Gunadarma Depok, Senin (23/01/2006), Program Doktor Teknologi Informasi / Ilmu Komputer Universitas Gunadarma mencetak dua Doktor untuk TI secara berturut-turut. Keduanya ialah, Doktor I Wayan Simri Wicaksana dan Doktor Asep Juarna. Keduanya mencetak sejarah karena pemberian gelar Doktor untuk bidang TI, baru pertama kali dilakukan di Indonesia.

Sidang terbuka yang berlangsung hampir seharian itu, terbagi menjadi dua sesi. I Wayan tampil pada sesi pertama. Pria yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana dalam bidang ilmu fisika dan magister itu mempertahankan disertasinya yang berjudul "Peer to Peer (P2P) Based Semantic Agreement Approach for Spatial Information Interoperability".

Dalam menyelesaikan disertasinya itu, ia dibimbing oleh promotor Profersor Doktor (Prof.Dr.) Suryo Guritno, serta co-promotor Prof.Dr Kokou Yetongnon, Prof.Dr. Sebti Foufou, serta Dr.Ing. Djati Kerami.

Doktor I Wayan Simri dalam presentasinya mengatakan, pendekatan tradisional dalam mengatasi keragaman informasi akan sulit menghadapi sistim yang terdistribusi secara dinamis. Dia menggunakan mediasi semantik, yang menurutnya, merupakan salah satu alternatif untuk mengatasinya dikarenakan kemampuannya untuk mencari sumber data yang relevan.

"Dapat dilihat bahwa permasalahan terkini adalah bagaimana memudahkan terjadinya interoperabilitas pada berbagai sumber informasi yang heterogen, dinamis, otonomi dan berjumlah besar," kata I Wayan kepada detikINET seusai sidang.

Menurutnya, penelitian ini diutamakan untuk mengembangkan manajemen berbasis P2P dan media semantik. Dimana hasil dari penelitiannya nanti bisa diimplementasikan untuk pertukaran data antar pemerintah daerah.

Sementara itu, Doktor Asep Juarna yang sebelumnya bergelar sarjana ilmu Fisika dan Magister ilmu komputer mempertahankan disertasi "Combinatorial Isomorphism in some Classes of Pattern - Avoiding Permutations". Komisi pembimbing dari Doktor kedua yang dicetak hari ini ialah Prof. Dr. Belawati H. Widjaja sebagai promotor. Serta yang bertindak sebagai co-promotor ialah Prof Vincent Vajnovsky dan Dr. Ing. Djati Kerami.

Dalam penelitannya yang terbilang sudah jarang digeluti orang, Asep mengangkat masalah permutasi loopless ke induknya. Terlalu teknis yang dipaparkan olehnya. Tapi cukup untuk menjadikan dia Doktor kedua di Indonesia hari ini. Menurutnya pada sidang itu, kecintaannya dengan angka-angka lah yang membuatnya betah berkutat di lab riset Universitas Dijon, Prancis.

No comments: